Minggu, 13 Maret 2011

tugas ISB A-C

A.Manusia dan Kebudayaan

Manusia
Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ).
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ).  Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan ( politik ). Dan lain sebagainya.

  1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
    1. Jasad; yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
    2. Hayat; yaitu mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
    3. Ruh; yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi  pusat lahirnya kebudayaan.
    4. Nafs; dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.

  1. Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
    1. Id : merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar. 
    2. Ego : bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
    3. Superego : struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego  menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.


Hakekat Manusia :
  1. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
  2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya
  3. mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yang budayawi
  4. Mahluk Ciptaan Tuhan yagn terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja  dan berkarya


Pengertian Kebudayaan
Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari  karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat.

Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.Atas dasar itulah  para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :

  1. unsur religi
  2. sistem kemasyarakatan
  3. sistem peralatan
  4. sistem mata pencaharian hidup
  5. sistem bahasa
  6. sistem pengetahuan
  7. seni


Bertitik dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
  1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya ada dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
  2. Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
  3. Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia

Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.


B.Manusia dan Cinta Kasih

Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta, Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada). Ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai menaruh belas kasihan.
Pengertian tentang cinta dikemukakan oleh Dr. Sarlito.W.Sarwono. dikatakan bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan.. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan  dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.


Kasih Sayang
Kasih sayang  adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar  dari masing-masing pihak dituntut tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan  kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggungjawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.

Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.

Belas Kasihan
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta. Cinta Agape ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara. Dan ketiga cinta erros atau amor ini ialah cinta antara pria dan wanita. Beda antara cinta amor dan eros  ini adalah citna eros cinta karena kodrati sebagi laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau menikahi seorang pemuda yang kerdil. Cinta terhdap sesama merupakan perpaduan cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan  antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan.

C. Manusia dan Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin.

Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? penderitaan fisik yagn dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis, penyembuhannya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya

Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan.

Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
  1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
  2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
  1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmani maupun rohani
  2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
  3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
  1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
  2. Terjadinya konflik sosial budaya
  3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial


Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan  mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
  1. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
  2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
  3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
  4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
  5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
  6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
  7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
  1. Kota – kota besar
  2. Anak-anak muda usia
  3. Wanita
  4. Orang yang tidak beragama
  5. Orang yang terlalu mengejar materi
 Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
  1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
  2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan


Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa,  atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. SIkap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin  timbul sikap keras atau sikap anti.






Studi Kasus :
Support Therapy, Penderita Kanker pun Perlu Didukung
Siapa tidak terkejut, sedih, juga depresi bila mendengar dokter memberitahu ada kanker di tubuhnya? Tentu macam-macam reaksi yang akan muncul. Orang akan bertanya, kenapa harus saya? Apa yang telah saya lakukan? Apa dosa saya?
Keluarga penderita juga acapkali dihadapkan pada situasi sulit. Apakah lebih bijaksana mengantarkan sampai ruang intensif atau membiarkan pasien ditemani peralatan medis di ruangan dingin? 

Tidak mudah menghadapi kondisi seperti ini. Apalagi proses yang cukup berat dan relatif lama dalam pengobatan mesti dihadapi. “Kemoterapi membuat kita menjadi sulit sekali makan karena rasa mual akan terus-menerus mendera,” ungkap seorang ibu penderita kanker serviks. Padahal, makanan bergizi menjadi faktor utama pendukung suksesnya pengobatan kanker.
Faktanya masih ada banyak lagi kesulitan yang dihadapi para penderita kanker, termasuk di dalamnya mendapatkan informasi yang tepat dan beragam mengenai penyakit yang dihadapi. Yuniko, mantan penderita kanker payudara, mengungkapkan, “Saya teringat saat usai operasi dan akan menjalani kemoterapi. Kehausan akan informasi tentang apa yang akan dihadapi membuat saya banyak bertanya.”
Yuniko melanjutkan ceritanya, suatu ketika pada periode kemoterapi dijalankan, adiknya sakit batuk pilek agak parah. Karena pernah menerima masukan untuk menjauhi sumber penyakit agat tidak tertular dan terinfeksi, ibu satu anak ini sempat beberapa hari mengisolasi diri di kamar. 
“Belakangan saya tertawa sendiri dan akhirnya meminta adik cepat-cepat berobat. Padahal, yang sakit yang harusnya diisolasi,” tutur Yuniko dalam bukunya, I Have Cancer It Doesn’t Have Me.
Kadang-kadang pengalaman penderita yang satu bisa berbeda dengan pengalaman penderita yang lain karena setiap kasus membutuhkan perlakuan yang berbeda. Ambil contoh, pengobatan kemoterapi yang mesti dijalani seorang penderita satu dengan penderita yang lain.
“Meski sama-sama menderita kanker payudara jumlah kemoterapi yang dijalankan bisa berbeda,” kata Dr. Sutjipto, Sp.BOnk.
Wahana Penting
Munculnya sebuah komunitas menjadi wahana yang sangat penting bagi para penderita kanker. Apalagi bila komunitas ini menyediakan banyak hal yang bisa digunakan para penderita untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Bernama CISC (Cancer Information and Support Center), Yuniko sang penggagas menyadari pentingnya wahana ini. “Ini adalah tempat di mana kualitas hidup dalam aspek psikososial saya meningkat pesat lewat kebersamaan dan saling berbagi rasa,” sebutnya.
Di kelompok ini, setiap penderita kanker dan tentu saja keluarganya bisa berbagi banyak hal, dari yang serius sampai yang ringan. Sebuah kesempatan yang dihadiri GHS di sebuah ruang tunggu di bagian kemoterapi RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, menggambarkan dengan jelas salah satu manfaat komunitas ini. 

Seorang ibu yang bingung, “Apakah saya mesti makan daging atau tidak ?” terjawab sudah kegelisahannya. “Ternyata masih boleh makan daging, asal terbatas. Saya jadi lega,” ucapnya.
Seorang ibu yang lain mengungkapkan, “Saya merasa setidaknya diringankan dari beban ini. Adanya komunitas ini membuat saya merasa ada teman, sahabat. Saya tidak lagi merasa sendirian. Ada banyak teman yang mengalami sakit dan kesulitan yang sama,” sedikit panjang Yuniko bercerita.
Beberapa bulan setelah lewat dari kemoterapi terakhir, Yuniko tidak gundul plontos lagi. Rambut baru mulai tumbuh dan memanjang. Wanita usia 45 tahun ini pun mulai lagi kegiatan seperti sebelum sakit.
Hari itu, Yuniko menghadiri pertemuan puluhan survivor kanker payudara. Berkenalan dan mendengar pengalaman sesama penderita memberi inspirasi berharga bagi pemilik nama Yuniko Deviana ini. Ia duduk semeja dengan beberapa survivor yang telah bertahan hidup belasan tahun, bahkan ada yang lebih dari 20 tahun! Kenyataan ini membangkitkan harapan karena sebelumnya dia beranggapan penderita kanker tidak akan hidup lama.
“Saya menyaksikan sendiri bagaimana mereka terlihat sehat. Optimisme rupanya mampu membuat kehidupan saya berputar kembali seperti sebelum saya kena kanker,” ujar Yuniko.
Lebih Ampuh Dibanding Kebiasaan Sehat
Ada banyak faktor pendukung kesembuhan penderita kanker. Selain obat dan pola hidup yang sehat, juga sikap hati. Yang terakhir bisa dibangun lewat adanya kelompok atau komunitas pendukung.
Dr. Miroslav Borysenko, Ph.D, guru besar bidang anatomi dan biologi sel di Tufts University school of Medicine, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa penelitian membuktikan bahwa kasih sayang atau yang kerap disebut sebagai “dukungan sosial” sangat penting membuat kita tetap sehat. “Ternyata dukungan sosial merupakan predictor terbaik bagi kesehatan yang baik, lebih baik ketimbang kebiasaan sehat apa pun, termasuk diet dan olahraga,” ujar Miroslav.
Keadaan ini menjadi petunjuk bahwa sistem kekebalan tubuh kita sangat peka terhadap perasaan kesepian. Bila kita merasa terasing, sedih, sendirian, kekebalan tubuh pun dengan sendirinya menurun. Bagi penderita kanker, kondisi ini membahayakan. Bisa jadi penyakit yang diderita bukannya malah sembuh, tetapi makin parah.
“Berinteraksi sosial dengan sesama penderita kanker lain, keluarganya, ahli medis, serta paramedis akan membuka wawasan lain. Ini merupakan bagian dari terapi kanker yang bersifat holistik. Penderita bukan lagi objek, melainkan subjek yang mengetahui banyak hal tentang penyakitnya dan mampu membuat keputusan terbaik dan terbijak karenanya,” kata Miroslav lebih jauh.http://nasional.kompas.com/read/2008/01/20/18372149/Support.Therapy.Penderita.Kanker.pun.Perlu.Didukung