Dalam mengikuti asuransi jiwa,
seseorang harus mempunyai SPAJ. SPAJ adalah singkatan dari Surat Permintaan
Asuransi Jiwa. Dalam SPAJ tersebut terdapat data tertanggung, pemegang polis,
dan beneficiary. Data-data tersebut berupa:
- Nama
- Status
- Usia
- Alamat
- Premi
- Uang Pertanggungan
- Program asuransi yang diikuti
- Index number
Penanggung merupakan perusahaan
asuransi. Tertanggung dan pemegang polis bisa merupakan orang yang sama atau
pun berbeda. Beneficiary bisa merupakan pemegang polis, tetapi tidak bisa juga
sekaligus sebagai tertanggung. Pemegang polis merupakan pembayar premi atas
diri tertanggung. Apabila tertanggung meninggal maka penanggung akan memberikan
UP kepada beneficiary. Jika tertanggung dan beneficiary semua meninggal, maka
UP akan diberikan kepada saudara kandung laki-laki ayah dari tertanggung.
Hubungan antara
tertanggung-pemegang polis-beneficiary harus mempunyai kepentingan tertentu,
misalnya tertanggung utama dan pemegang polis adalah ayah, beneficiary adalah
anak. Ketika ayah meninggal maka anak yang belum bisa menghasilkan income tidak
akan berhenti sekolah karena akan mendapatkan UP dari penanggung. Hubungan ini
disebut dengan insurable interest.
Data-data yang ada di dalam SPAJ
harus terdapat nama 3 orang tersebut (tertanggung,pemegang polis,dan
beneficiary).
Setelah melewati proses SPAJ tadi,
proses selanjutnya adalah underwriting atau proses analisis risiko. Analisis risiko ini meliputi usia, behavior,
pekerjaan, dan lain-lain.
Setelah analisis risiko,
selanjutnya adalah tahap pricing & valuasi (actuary).
Tahap berikutnya adalah tahap
financing & reporting, yang kemudian tahap terakhir adalah maintenance
& services.
Marketing berkaitan dengan SPAJ
tadi yang berkaitan juga dengan prospek. Prospek merupakan tahap paling awal
sebelum pengisian SPAJ. Prospek meliputi market research untuk melihat
potential customer. Tahapan maintenance & services tadi berhubungan dengan
prospek ini.
Jika terjadi klaim, pengambilan
data berasal dari database dan yang mengurus data-data dan lain-lainnya adalah
pihak pricing & valuasi. Hasil dari informasi klaim tersebut akan menjadi data
bagi underwriting di tahun berikutnya.
Prospek dan market research
merupakan bagian dari marketing. Pergerakan marketing dalam perusahaan asuransi
jiwa merupakan tugas agen (tenaga penjual) dari perusahaan asuransi
masing-masing. Agen yang bertugas menawarkan asuransi dan mencari tahu
kebutuhan-kebutuhan calon nasabah yang akan diprospek, karena kebutuhan setiap
calon nasabah berbeda-beda.
Banyak perusahaan asuransi yang
menggunakan agen untuk menjual produknya. Agen tidak mempunyai gaji tetapi
berdasarkan komisi dari penjualan yang diperolehnya. Marketing dari perusahaan asuransi terdapat 2
tipe yaitu model agency dan model branches. Di Indonesia banyak terdapat
join-an dari keduanya. Untuk perusahaan asuransi kerugian, penjualan produknya
menggunakan jasa broker. Broker merupakan perusahaan yang berdiri sendiri yang
menyediakan jasa sebagai perantara perusahaan dengan nasabahnya. Broker menentukan
keperluan masing-masing nasabah yang nantinya akan diberikan kepada perusahaan
asuransi yang bersangkutan.
Penentuan cadangan klaim ditentukan
dibagian finance & reporting. Risk Based Capital (RBC) suatu perusahaan
asuransi berdasarkan peraturan pemerintah harus mempunyai minimal 120% dan dana
solvency minimal 40%. Solvency merupakan investasi likuid/short term.