Kamis, 04 April 2013

Penetapan Valuasi



Dalam mengikuti asuransi jiwa, seseorang harus mempunyai SPAJ. SPAJ adalah singkatan dari Surat Permintaan Asuransi Jiwa. Dalam SPAJ tersebut terdapat data tertanggung, pemegang polis, dan beneficiary. Data-data tersebut berupa:

  • Nama
  • Status
  • Usia
  • Alamat
  • Premi
  • Uang Pertanggungan
  • Program asuransi yang diikuti
  • Index number



Penanggung merupakan perusahaan asuransi. Tertanggung dan pemegang polis bisa merupakan orang yang sama atau pun berbeda. Beneficiary bisa merupakan pemegang polis, tetapi tidak bisa juga sekaligus sebagai tertanggung. Pemegang polis merupakan pembayar premi atas diri tertanggung. Apabila tertanggung meninggal maka penanggung akan memberikan UP kepada beneficiary. Jika tertanggung dan beneficiary semua meninggal, maka UP akan diberikan kepada saudara kandung laki-laki ayah dari tertanggung.

Hubungan antara tertanggung-pemegang polis-beneficiary harus mempunyai kepentingan tertentu, misalnya tertanggung utama dan pemegang polis adalah ayah, beneficiary adalah anak. Ketika ayah meninggal maka anak yang belum bisa menghasilkan income tidak akan berhenti sekolah karena akan mendapatkan UP dari penanggung. Hubungan ini disebut dengan insurable interest.

Data-data yang ada di dalam SPAJ harus terdapat nama 3 orang tersebut (tertanggung,pemegang polis,dan beneficiary).
Setelah melewati proses SPAJ tadi, proses selanjutnya adalah underwriting atau proses analisis risiko.  Analisis risiko ini meliputi usia, behavior, pekerjaan, dan lain-lain.
Setelah analisis risiko, selanjutnya adalah tahap pricing & valuasi (actuary).
Tahap berikutnya adalah tahap financing & reporting, yang kemudian tahap terakhir adalah maintenance & services.





Marketing berkaitan dengan SPAJ tadi yang berkaitan juga dengan prospek. Prospek merupakan tahap paling awal sebelum pengisian SPAJ. Prospek meliputi market research untuk melihat potential customer. Tahapan maintenance & services tadi berhubungan dengan prospek ini.

Jika terjadi klaim, pengambilan data berasal dari database dan yang mengurus data-data dan lain-lainnya adalah pihak pricing & valuasi. Hasil dari informasi klaim tersebut akan menjadi data bagi underwriting di tahun berikutnya.

Prospek dan market research merupakan bagian dari marketing. Pergerakan marketing dalam perusahaan asuransi jiwa merupakan tugas agen (tenaga penjual) dari perusahaan asuransi masing-masing. Agen yang bertugas menawarkan asuransi dan mencari tahu kebutuhan-kebutuhan calon nasabah yang akan diprospek, karena kebutuhan setiap calon nasabah berbeda-beda.

Banyak perusahaan asuransi yang menggunakan agen untuk menjual produknya. Agen tidak mempunyai gaji tetapi berdasarkan komisi dari penjualan yang diperolehnya.  Marketing dari perusahaan asuransi terdapat 2 tipe yaitu model agency dan model branches. Di Indonesia banyak terdapat join-an dari keduanya. Untuk perusahaan asuransi kerugian, penjualan produknya menggunakan jasa broker. Broker merupakan perusahaan yang berdiri sendiri yang menyediakan jasa sebagai perantara perusahaan dengan nasabahnya. Broker menentukan keperluan masing-masing nasabah yang nantinya akan diberikan kepada perusahaan asuransi yang bersangkutan.

Penentuan cadangan klaim ditentukan dibagian finance & reporting. Risk Based Capital (RBC) suatu perusahaan asuransi berdasarkan peraturan pemerintah harus mempunyai minimal 120% dan dana solvency minimal 40%. Solvency merupakan investasi likuid/short term. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar